Ospek merupakan suatu kegiatan program pengenalan kehidupan kampus yang bertujuan untuk mengenalkan keadaan lingkungan kampus kepada Mahasiswa Baru (MaBa), mereka akan berhadapan dengan kultur baru yang jauh berbeda dengan jenjang pendidikan formal sebelumnya, di sinilah mereka harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan kultur baru tersebut, sehingga wajarlah ketika dikatakan bahwa Ospek adalah suatu pola awal yang sedikit banyak akan berpengaruh terhadap watak Maba tersebut dan akan mempengaruhi cara bersikapnya terhadap permasalahan-permasalahan yang akan ditemukannya nanti ketika mengikuti pendidikan di kampus.
Namun, budaya Ospek yang dirasakan kebanyakan berbagai kampus di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia saat ini dapat dikatakan tidak membawa manfaat terhadap Maba yang sesungguhnya merupakan sasaran utama dari kegiatan tersebut.Ospek hanya dijadikan ajang untuk “balas dendam” dari para senior.
Secara khusus begitupun yang terjadi pada kampus Program Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran yang dari tahun ke tahun tidak ada perubahan dalam budaya dan konsep Ospeknya.
Dengan kesadaran yang mengarah bahwa pengenalan kampus merupakan momen yang sangat penting dalam membentuk karakteristik mahasiswa, maka Himpunan Mahasiswa Ahli Pemerintahan dengan koordinasi dan komunikasi dengan lembaga-lembaga mahasiswa dan kemahasiswaan membentuk pola pengenalan kampus yang sangat berbeda dengan format dan konsep pada tahun-tahun sebelumnya dan bahkan kemungkinan belum pernah dilakukan oleh kampus manapun.Kami berfikir bahwa dengan menerapkan konsep tersebut, maka sedikit demi sedikit kita mencoba mengkolaborasi esensi-esensi yang selama ini terlupakan oleh kita bahwa bagaimana mempolakan system pengenalan yang mengarahkan kepada karakteristik mahasiswa yang sebenarnya, yaitu mahasiswa harus peka dan tanggap terhadap keadaan disekitarnya dan kritis serta skeptis terhadap hal-hal yang ditemukannya.